Surat-surat Rindu
: 9 bulan, 9 paragraf
paragraf pertama
rindu yang mecuat
disepuh linang hujan
segenggam rasa yang seharusnya kita rawat
paragraf dua
di suatu senja
meniduri sehimpun resah
merencanakan abad
di pelataran kota yang tua
paragraf tiga
musim gugur segera berakhir
surat ini baru saja dimulai
ditulis gemercik air mengalir
paragraf empat
bara tak kunjung padam
dan segalanya bersemayam diam-diam
lalu buket mawar dan sebuah lamaran
hapus lebur keakuan
paragraf lima
kau yang tiba ialah tanda
kuntum waktu pada tiap lipatan kalender
terdampar di bawah menara tua
paragraf enam
mimpi puisi dan selimut tidur
merebut peluk guling bergambar pelangi
dicatat tak terhitung dengkur
paragraf tujuh
gang-gang sempit, jalan berkerikil
di antara langkah kaki kita
hendak melompat pagar rumah
puisimu memupuknya, akarnya kuat di dada
paragraf delapan
lagi-lagi angin buat rindu
bawakan senyummu
kugilai aromamu
entah bagaimana rasa ini tumbuh
paragraf sembilan
bersama doa, aku terbang bak camar
kerisauan jadi badai bergemuruh di dada
ciuman kian akrab dan liar
(2018)